saya anak indonesia yang harus bisa berkarya

saya anak indonesia yang harus bisa berkarya
inspirasi hidupku

Selasa, 06 Maret 2012

rumah indah

Topik tentang desain rumah adalah sebuah topik yang kami pilih menjadi headline dalam blog ini. Mengapa pembahasan tentang desain rumah ?
Rumah, atau tempat tinggal seperti adalah salah satu bentuk kebutuhan dasar manusia. Dalam perkembangannya konsep tempat tinggal memang berubah secara drastis, dari bentuk tempat tinggal dengan organisasi ruangan yang kompleks (contoh di landed house, cluster house) sampai berubah menjadi konsep tempat tinggal dengan konsep organisasi ruangan yang lebih sederhana (contoh ruko, apartemen, penthouse).

Kosa kata desain rumah

Jika menelusuri asal usul kata, maka kita menemukan bahwa kata desain berasal dari kata design (bahasa inggris) dapat dilihat sebagai berikut :
  1.  Menurut Meriam Webster Dictionary, kata desain berasal dari bahasa inggris (de·sign di-’z?nkata kerja) yang berarti :
    1. a. Untuk menciptakan, menjalankan, membangun sesuai rencana.
    2. b. Sebagai tujuan, atau menjelaskan suatu tujuan akhir
    3. c. Untuk membuat gambar, pola, atau sketsa, atau untuk menggambarkan rencana (~ untuk sebuah bangunan)
  2. Sedangkan bangunan tempat tinggal dapat dilacak kembali ke kata house ’ha?s n, plhous·es’ha?-z?z
    1. a. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal untuk satu atau beberapa keluarga
    2. b. Tempat perlindungan untuk binatang liar, perlindungan alami yang menutupi dan melindungi seekor binatang atau koloni binatang
    3. c. Tempat tinggal untuk komunitas religi, atau tempat tinggal komunitas
Yang menarik, pembahasan tentang desain rumah / tempat tinggal didasari oleh suatu keinginan untuk  mewujudkan rasa nyaman, keindahan dan kebanggaan dalam mewujudkan kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Dalam proses penyempurnaannya , konsep desain untuk tempat tinggal ini selalu berubah secara dinamis sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia. Oleh karena itulah pembahasan tentang desain rumah akan selalu dapat berubah dari waktu ke waktu dan menjadi topik yang tidak habis-habisnya dibahas.
desain rumah
Pendekatan dalam konsep mendesain rumah/ tempat tinggal memperhatikan banyak faktor, seperti keindahan, kenyamanan, kebanggaan pemilik dan berbagai faktor lain. Tetapi konsep desain yang baik haruslah mengakomodir hal-hal yang tidak terukur di atas menjadi suatu hal yang terukur.  Untuk membantu mengakomodir konsep yang tidak terukur menjadi sesuatu yang lebih terukur ini kita dapat menyewa jasa desainer atau arsitek. Tugas utama desainer ini adalah mengakomodir keinginan kita menjadi suatu bentuk desain yang siap diterjemahkan dalam bentuk tempat tinggal yang riil.
Adapun tahapan dalam mendesain rumah / tempat tinggal bisa diurutkan sebagai berikut :
1. Penentuan konsep :
Dalam desain hal yang terpenting adalah konsep dasar. Untuk menterjemahkan konsep dan  menciptakan tempat tinggal yang diinginkan, kita dapat melakukan beberapa cara, antara lain : komunikasi antara pemilik dan desainer (jika memakai jasa desainer), atau mencari ide dasar dari tempat tinggal lain yang telah direalisasikan.
Tahapan ini dimulai dengan pengumpulan informasi tentang tempat tinggal, baik dari hal-hal terukur seperti ukuran lahan yang akan di garap, batasan dana yang dialokasikan untuk desain dan konstruksi, dan lain lain.
Selain itu ada juga informasi konsep yang tidak terukur yang perlu diterjemahkan lebih lanjut, misalnya: keinginan untuk membentuk tempat tinggal yang terkesan hangat, atau nyaman dapat diterjemahkan dengan penggunaan warna krem-coklat yang membentuk kesan hangat, pemanfaatan warna lampu kuning yang membentuk kesan hangat, dan lain-lainnya.
Hal –hal yang harus diperhatikan dalam tahapan penentuan  konsep dasar ini adalah setiap pilihan yang dibuat harus disesuaikan antara keinginan yang hendak dicapai dalam desain dengan batasan yang terukur yang telah ditetapkan di atas.
Contohnya dengan pemanfaatan konsep ruangan terbuka hijau di area depan dan belakang akan menciptakan sirkulasi udara alami yang menekan biaya maintenance di kemudian hari, tetapi sebagai konsekuensinya biaya konstruksi mungkin akan lebih tinggi karena timbulnya 2 muka bangunan di bagian depan dan di bagian belakang.
Atau konsep back to nature dengan pemanfaatan material kayu akan menuntut biaya maintenance yang lebih besar dikemudian hari, seperti pekerjaan anti rayap.
2. Pengecekan ketersediaan material di pasaran dan aplikasinya :
Pengecekan awal yang dapat dilakukan sesudah konsep dasar ditentukan adalah pengecekan harga material dan ketersediaan bahan di pasaran, hal lainnya yang harus dilakukan lebih lanjut adalah pengecekan kecocokan penerapan material – bahan pada aplikasi di lapangan.
Hal yang paling umum dan pertama kali dilakukan adalah pengecekan harga material di pasaran dengan patokan plafond budget ( harga maksimal proyek ). Jika sudah tidak ditemukan ketidakcocokan pada tahapan ini, maka harus diadakan penyesuaian ulang, apakah material yang akan diganti dengan material lain yang lebih terjangkau harganya, atau patokan plafond budget yang dinaikkan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyediakan material terpilih itu. Semakin sulit suatu material diperoleh, maka jangka waktu yang diperlukan untuk menyediakan material tersebut akan semakin lama, hal ini berdampak pada proses pelaksaanaan proyek nantinya. Secara jangka panjang, hal ini perlu dipikirkan juga, suatu material yang sulit diperoleh lebih baik diganti dengan material lain yang lebih tersedia di pasaran, karena akan memudahkan perawatan sesudah masa konstruksi.
3. Desain awal :
Yang dimaksud desain awal adalah pembuatan gambar dasar sebagai suatu acuan pelaksanaan, lengkap dengan spesifikasi bahan yang diinginkan dan estimasi volume yang dipakai.
Biasanya hal ini dituangkan dalam gambar rencana awal (Design and development drawing) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Kedua hal ini penting, karena akan menjadi patokan dalam perkembangan desain selanjutnya, dengan kedua hal ini pula, kita akan mendapatkan gambaran tentang konsep desain dan biaya yang diperlukan untuk merealisasikan desain tersebut.
Keuntungan lainnya adalah dengan adanya gambaran awal tentang patokan plafond budget, kita dapat mengatur perencanaan keuangan sedemikian rupa, sehingga tidak perlu khawatir akan pembengkakan biaya yang terlalu besar, atau proses konstruksi yang berhenti tengah jalan.
4. Desain akhir :
Tahapan ini adalah langkah terakhir sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi, biasanya bentuk konsep gambar yang dipakai berupa gambar shop drawing (gambar yang telah dilengkapi dengan spesifikasi bahan yang tersedia di pasaran) lalu dilengkapi dengan rencana anggaran biaya yang lebih matang daripada Rencana Anggaran Biaya di tahap desain awal.

Yang dibutuhkan untuk sebuah desain rumah yang baik

Akhir kata, desain suatu tempat tinggal memang memerlukan beberapa tahapan. Tetapi dengan tahapan yang benar, maka rencana untuk membuat suatu tempat tinggal tidak lagi menjadi abstrak, dan tidak terprediksi. Sebaliknya dengan Rencana Anggaran Biaya dan gambar sebagai acuan utama dalam desain dan pelaksanaan konstruksi, maka suatu proses desain lebih terukur dan terarah, sehingga memiliki kerangka yang jelas dan dapat diakses oleh pemilik (baik yang awam di bidang desain dan konstruksi maupun orang yang berpengalaman di bidang tersebut) sehingga pada akhirnya dapat menciptakan suatu konsep desain rumah yang sesuai dengan ketersediaan dana dan keinginan kita.
————————————————————————————————–

Tidak ada komentar:

Posting Komentar